TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyesalkan keputusan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk menghentikan dan tidak memperpanjang program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang akan berakhir April 2021. Hidayat menilai Risma tidak mau blusukan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membela kepentingan masyarakat yang kini terdampak Covid-19.
Bila Risma memaksimalkan lobinya dengan Sri Mulyani, Hidayat yakin masih ada anggaran untuk program ini. Sebab, kata dia, untuk membantu perusahaan seperti Asuransi Jiwasraya saja Sri Mulyani berani menyuntikkan modal negara hingga Rp 20 triliun.
"Masak untuk ini (BST), Kemenkeu ga bisa diajak bicara konstruktif untuk membantu merealisasikan program nasional?" kata anggota Komisi Sosial DPR ini saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 11 April 2021.
BST adalah salah satu program bantuan tunai yang diluncurkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 4 Januari 2021. Total penerimanya mencapai 10 juta keluarga dengan besaran Rp 300 ribu per keluarga selama Januari sampai April 2021.
Total anggaran yang disediakan selama empat bulan ini mencapai Rp 12 triliun. Lalu pada 31 Maret 2021, Risma mengumumkan bahwa BST ini tidak akan diperpanjang. "Enggak ada anggaranya untuk itu," kata Risma di Jawa Barat, dikutip dari Antara.